BAB 1
PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakang
2.2 Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan seni ?
2. Apa
saja unsur-unsur seni tari ?
3. Bagaimana
ragam gerak tari?
2.3 Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian seni tari.
2. Untuk
mengetahui unsur – unsur seni tari.
3. Untuk
mengetahui ragam gerak tari.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian seni tari
Tari merupakan salah satu cabang seni yang
menggunakan media utamanya tubuh sebagai alat untuk bergerak. Seni gerak di
dalam tari termasuk kedalam seni visual yang bisa dinikmati melalui indera
penglihatan. Gerakan – gerakan yang digunakan dalam tari tentu bukan
sembarangan gerak dan bukan juga gerak keseharian, namun gerak yang dimaksud dalam
tari adalah gerak yang telah mengalami stilisasi (digayakan) dan distorsi
(pengubahan), yang kemudian melahirkan dua jenis gerak, yaitu gerak murni dan
gerak maknawi.
Gerak murni (pure movement) atau di sebut
gerak wantah adalah gerak yang di susun dengan tujuan untuk mendapatkan
artistic (keindahan) dan tidak mempunyai maksud – maksud tertentu. Gerak
maknawi (gesture) atau disebut gerak tidak wantah adalah gerak yang mengandung
arti atau maksud tertentu dan telah distilasi (dari wantah menjadi tidak
wantah). Misalnya gerak ulap – ulap dalam tari jawa merupakan stilasi dari
orang yang sedang melihat sesuatu yang jauhn letaknya, gerak nuding pada tari
Bali memiliki arti marah atau maksudnya sedang marah, dan sebagainya.
Tari berdasarkan bentuk geraknya dibedakan
menjadi dua, yaitu tari representasional dan tari non-representational. Tari
representasional adalah tari yang menggambarkan sesuatu dengan jelas
(realistis), seperti tari tani yang menggambarkan seorang petani, tari nelayan
yang menggambarkan seorang nelayan, tari tenun sedang melukiskan orang yang
sedang membuat tenun dan senbagainya. Tari non-reprensional yaitu tari yang
melukiskan sesuatu secara simbolis, biasanya menggunakan gerak – gerak abstrak
(tidak realistis), contohnya tari golek, tari klana topeng, tari bedaya, tari
srimpi, tari monggawa, dan sebagainya.
Makna gerak dalam tari terletak pada
penjiwaan, yaitu suatu daya yang mengakibatkan gerakan tampak “hidup”.
Penjiwaan itu berlangsung dalam penyaluran perasaan melalui pengaturan gerak,
jadi tidak harus menggambarkan suatu cerita. Pengaturan gerakan yang tepat akan
menghdirkan gerak tari yang enak dilakukan ataupun di tonton.
Beberapa definisi tari yang telah dikutip
dari beberapa ahli atau pakar tari, adalah sebagai berikut:
1 Curt
Saahcs seorang ahli sejarah dan music dari jerman dalam bukunya World History Of the Dance mengemukakan
bahwa “tari adalah gerak yang ritmis”.
2 Corrie
Hartong dari Belanda dalam bukunya Danskunst,
bahwa “tari adalah gerak – gerak yang diberi bentuk dan ritmis dari badan di
dalam ruang”.
3 La
Meri dalam bukunya Dance Compisition
bahwa “tari adalah ekspresi subjektif yang di beri bentuk objektif”.
4 B.P.A.
Soerjodiningrat, seorang ahli tari jawa dalam bukunya babad lan mekaring djoget
djawi, mengatakan bahwa tari adalah gerak – gerak dari seluruh anggota
tubuh/badan yang selaras dengan munyi music (gamelan), diatur oleh irama yang
sesuai dengan maksud dan tujuan di dalam tari.
5 Ringkasan
pendapat Soerjodingrat menurut Ki Hajar Dewantara: Tari secara keseluruhan
meliputi 3 aspek, yaitu: Wiraga, Wirama, Wirasa.
6 Soedarsono
Bukunya Djawa dan Bali: Dua Pusat Perkembangan Drama Tari Tradisional di
Indonesia, mengemukakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang
diungkapkan dengan gerak – gerak ritmis yang indah.
Rumusan yang dapat dikemukakan dari
beberapa definisi tari adalah tari merupakan bentuk gerak yang indah, lahir
dari tubuh yang bergerak, berirama, dan berjiwa sesuai dengan maksud dan tujuan
tari. Dari rumusan tersebut bila dianalisis akan ditemukan beberapa unsure –
unsure tari, yaitu :
Tubuh,
gerak, bentuk, irama, jiwa, dan ruang.
2.2 Unsur Unsur Seni Tari
Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak
komposisi tari tidak dapat dipisahkan.Dalam sebuah tarian terdapat unsur-unsur
yang membangunnya yakni unsur gerak, tenaga dan waktu.Unsur-unsur seni tari
meliputi :
1
Gerak
Gerak
didalam tarian bukanlah gerak seperti dalam kehidupan sehari-hari. Gerak tari
adalah gerak yang telah mengalami perubahan atau proses stilasi dari gerak wantah (asli) ke gerak murni dan gerak maknawi.
Gerak wantah yang telah mengalami stilasi
itu akhirnya dapat dilihat dan dinikmati karena menjadi gerakan yang memiliki
nilai estetik (gerak murni dan gerak gerak maknawi). Gerak wantah contohnya
mencangkul, membatik dan sebagainya.Gerak wantah mudah dipahami sebalikknya
gerak murni dan maknawitidak mudah dipahamikarena sudah mengalami proses
stilisasi atau perubahan baik penambahan dan pengurangan. Gerak murni merupakan
gerak wantah yang telah diubah menjadi gerak yang indah namun tak bermakna. Gerak
maknawi adalah gerak wantah merupakan gerak yang telah diubah menjadi gerak
indah yang bermakna.
2
Unsur Tenaga
Penggunakaan
tenaga dalam gerak tari meliputi :
a intensitas
berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat
ketegangan gerak
b Aksen/tekanan
muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras
c Kualitas
berkaitan dengan cara penggunakaan atau penyaluran tenaga.
3
Unsur Ruang
Unsur
ruang yang dimaksudkan sebagai unsur tari terbagi dua yakni ruang yang
diciptakan oleh penari dan ruang pentas atau ruang tempat penari melakukan
gerak.
Ruang
yang diciptakan penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari berupa
jarak yang terjauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi
tidak pindah tempat. Ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari yang
biasa disebut dengan panggung, lapangan atau halaman terbuka.
4
Unsur Waktu
Dalam
unsur waktu juga menentukan dalam membangun gerak tari. Dalam unsur waktu ada 2
faktor yang sangat penting yaitu ritme dan tempo. Ritme dalam gerak tari
menunjukkan ukuran waktu dari setiap perubahan detail gerak, ritme lebih
mengarah pada ukuran cepat atau lambat setiap gerakan yang dapat dicapai.
5
Wirasa
Wirasa
adalah kemampuan seseorang dalam menuangkan atau mengungkapkan perasaan melalui
gerakan yang sesuai dengan makna atau isi yang disampaikan kepada penonton,
sehingga setiap gerakan yang dilakukan tampak hidup atau memiliki roh, yang
biasa disebut dengan penjiwaan dalam melakukan gerak tari. Dengan adanya
penjiwaan (wirasa) maka tarian yang ditampilkan dalam bentuk gerak akan
memiliki kesan yang mendalam baik bagi penari maupun penonton setelah menikmati
pertunjukan koreografi.
6
Wiraga (Raga).
Wiraga
adalah kemampuan fisik seseorang dalam menari atau bentuk gerak badan penari
yang dilakukan berdasarkan teknik gerak tari yang dapat dilihat oleh orang
lain. Kemampuan fisik tersebut dapat diperoleh dari faktor kodrati ataupun
keterlatihan. Faktor kodrati dapat diartikan sebagai seseorang yang sudah
dikodratkan memiliki perawakan yang bagus dan terlihat menarik, sebelum
mengalami proses latihan apapun, sedangkan faktor keterlatihan adalah meskipun
secara kodrat perawakan seseorang tersebut kurang menarik namun karena
pengalaman proses latihan yang mencukupi, maka hasilnya fisik dan raganya dapat
terlihat bagus dan menarik. Wiraga berkaitan dengan kemampuan secara teknik
yang secara khusus dipersiapkan karena teknik dalam menari merupakan bahan
utama dalam mempertontonkan karya tari.
7
Wirama (Irama).
Wirama
adalah kemampuan seseorang dalam hal membirama setiap motif gerak atau
menyesuaikan tempo gerak dengan irama musik pengiring. Wirama berkaitan dengan
keajegan dan biasanya berkaitan pula dengan hitungan. Ritme dalam musik
diwujudkan dengan bentuk tatanan bunyi, atau suara, sedangkan ritme dalam tari
terwujud dalam gerak. Wirama dalam tari berkaitan dengan dinamika, sedangkan
dinamika berkaitan dengan intensitas gerak dan tekanan. Wirama berkaitan antara
gerak dengan musik pengiringnya, kesesuaian tersebut dapat berupa kesamaan irama
dan kesesuaian suasana.
2.3 Ragam Gerak Tari
Ragam gerak tari meliputi:
1 Gerak
dasar tangan
Gerak
dasar tangan, meliputi:
a Ngithing

b Ngrayung
Ngrayung
adalah bentuk gerak tangan dengan posisi ibu jari menempel pada telapak tangan,
dan keempat jari berdiri dengan posisi jari-jari rapat.
c Nyempurit
Nyempurit,
posisi jari-jari tangan hampir sama dengan ngithing. Hanya saja posisi ibu jari
menempel pada sisi jari tengah sedang jari yang lainnya posisi tekuk
(melengkung ke bawah).
d Ukel
Gerakan
tangan dengan memutar pergelangan tangan berlawanan arah jarum jam, dengan
posisi tangan ngithing.
e Kebyok
Gerak
kebyok adalah gerakan tangan dengan menggunakan selendang yang dihentakkan ke
pergelangan tangan dengan menggunakan selendang sehingga selendang menyangkut
dipergelangan tangan.
f Kebyak
Kebyak
adalah gerakan tangan dengan menggunakan selendang yang dihentakkan atau
dibuang sehingga selendang lepas dan tidak lagi menyangkut di pergelangan
tangan. Gerak kebyak dilakukan setelah kebyok.
g Ulap-Ulap
Posisi
tangan seperti ngrayung, dengan posisi pergelangan tangan ditekuk dan posisi
ibu jari berdiri, terletak lurus pada dahi/kening (seperti hormat). Ulap-ulap
ada 2 yaitu ulap-ulap kanan dan ulap-ulap kiri.
(1) Ulap
ulap kanan
Ulap-ulap
kanan adalah gerakan tangan kanan menekuk di depan kening, sedang tangan kiri
menekuk dipinggang (malangkerik).
(2) Ulap
ulap kiri
Ulap-ulap
kiri adalah tangan kiri yang menekuk di depan kening, sedang tangan kanan
menekuk di pinggang (malangkerik).
h Tawing
Posisi
tangan ngrayung yang terletak di depan pundak. Posisi ini ada 2, yakni tawing
kanan dan tawing kiri. Tawing kanan dilakukan tangan kanan yang diletakkan pada
depan pundak kiri. Sebaliknya tawing kiri, dilakukan tangan kiri yang
diletakkan pada pundak kanan.
i
Mbaya Mangap
Digunakan
pada tari putra gagah. Posisi tangan mbaya mangap adalah posisi tangan sama
seperti ngrayung tetapi ibu jari tidak menempel pada telapak tangan. Ibu jari
membuka lurus ke depan.
j
Nayung
Digunakan
pada tari putra alus. Posisi tangan kanan mbaya mangap yang letaknya di depan
dada, biasanya berpasangan dengan mingkis.
k Mingkis
Pasangan
nayung yang dilakukan tangan kiri, posisi dimana tangan kiri mbaya mangap dengan telapak tangan menghadap atas,
terletak di pinggang kiri (trap cethik).
l
Seblak
Gerakan
menyibak selendang/sampur dari pangkal ikatan selendang sampai merentang lurus
kesamping badan. Kemudian arahkan selendang kebelakang. Seblak kanan kearah
kanan, seblak kiri kearah kiri dengan tangan kiri, atau secara bersamaan.
m Ngepel
Posisi
jari tangan mengepal, dengan ibu jari menempel di depan jari telunjuk.
Digunakan pada tari putra gagah.
n Bapang
Posisi
tangan pada tari putra gagah dengan telapak tangan mbaya mangap dimana tangan
kiri posisi membuka menghadap atas, lengan tangan membuka kesamping. Sedang
tangan kanan lengan kanan membuka lurus pundak dengan posisi telapak tangan
mbaya mangap menghadap depan.
o Kambeng
Posisi
lengan tangan membuka didepan dada dengan kedua tangan mengepal.
2 Gerak
dasar kaki
a Nggroda
Adalah
bentuk dasar gerakan kaki dimana posisi telapak kaki saling merapat bagian
tumit sedang bagian depan membuka 45 derajat (menghadap sudut)
b Mendak
Adalah
bentuk dasar kaki yang paling dominan, yaitu posisi lutut kaki ditekuk
(merendah). Posisi ini dilakukan selama menari.bentuk telapak kaki nggroda
posisi kaki mendhak (lutut di tekuk)
c Tanjak
Kanan
Adalah
posisi kaki dimana letak telapak kaki kanan agak di depan telapak kaki kiri dan
kaki kiri dibelakang kaki kanan. Pada tari putri, tidak ada jarak antara
telapak kaki kanan dan kaki kiri. Sedang pada tari putra alus berjarak satu
telapak kaki, dan pada tari putra gagah lebih lebar lagi, dengan ukuran lebar
kurang lebih 2 x telapak kaki.
d Sila
Adalah
posisi duduk bersila. Kaki kanan didepan kaki kiri.
e Jengkeng
Adalah
posisi duduk di atas kaki. Jengkeng pada ketiga jenis
tari sangat berbeda. Pada tari putri posisi kaki kanan sebagai tumpuan duduk,
sedang posisi kaki kiri didepan kaki kanan.
Pada
tari putra, posisi kaki kanan sebagai tumpuan duduk, sedang kaki kiri membuka
kesamping kiri.
f Srisig
Srisig
adalah posisi atau gerakan lari-lari kecil, dengan posisi kaki jinjit dan
mendak (lutut ditekuk)
g Jinjit
Berdiri
dengan menggunakan ujung telapak kaki bagian depan.
h Trecet
Trecet
adalah gerakan seperti lari ditempat dengan posisi kaki membuka dan jinjit.
i
Kenser
kenser
adalah gerakan kaki dengan berpindah posisi menggeserkan telapak kaki secara
bersamaan
j
Lumaksana
Lumaksana
dalam tari Jawa adalah gerakan berjalan.
Baik itu berjalan kedepan (maju) maupun berjalan ke arah belakang (mundur).
k Enjeran
Lumaksana/jalan
yang dilakukan seperti jalan kepiting/jalan miring. Jalan kesamping baik
kekanan maupun ke kiri.
l
Debeg
Debeg
adalah menghentakkan telapak kaki bagian depan. Debeg kanan yang dihentakkan
kaki kanan, sedang debeg kiri yang dihentakkan kaki kiri. Setiap gerakan debeg
selalu diikuti gejug. Debeg dan gejug merupakan satu rangkaian, namun gejug
tidak selalu diawali dengan debeg. Gejug dapat berdiri sendiri.
m Gejug
Gejug
adalah menghentakkan kaki bagian telapak kaki kebelakang kaki yang menjadi
tumpuan. gejug ada 2, yaitu gejug kanan dan gejug kiri
3 Gerak dasar kepala
Gerak
dasar kepala, meliputi:
a Kedet,
yaitu gerakan kepala seolah menarik dagu
b Gedug,
yaitu kepala tegak di gerakan kesamping kanan dan kiri
Gedug
angka delapan, yaitu gerak kepala dengan memfokuskan putaran dagu seolah
menulis angka angka delapan dengan diakhiri gerak hedot
c Gilek,
yaitu gerak kepala membuat lengkungan kebawah kiri dan kanan
d Godeg
cangreud, yaitu gerak gilek diakhiri gerak kedet
e Galieur,
yaitu gerak halus pada kepala yang dimulai dari menarik dagu, kemudian ditarik
dengan leher kembali ke arah tengah diakhiri dengan kedet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar