Senin, 19 Desember 2016

BAB 1
PENDAHULUAN

2.1  Latar Belakang

2.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan seni ?
2.      Apa saja unsur-unsur seni tari ?
3.      Bagaimana ragam gerak tari?
2.3  Tujuan
1.    Untuk mengetahui pengertian seni tari.
2.    Untuk mengetahui unsur – unsur seni tari.
3.    Untuk mengetahui ragam gerak tari.



















BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian seni tari
     Tari merupakan salah satu cabang seni yang menggunakan media utamanya tubuh sebagai alat untuk bergerak. Seni gerak di dalam tari termasuk kedalam seni visual yang bisa dinikmati melalui indera penglihatan. Gerakan – gerakan yang digunakan dalam tari tentu bukan sembarangan gerak dan bukan juga gerak keseharian, namun gerak yang dimaksud dalam tari adalah gerak yang telah mengalami stilisasi (digayakan) dan distorsi (pengubahan), yang kemudian melahirkan dua jenis gerak, yaitu gerak murni dan gerak maknawi.
     Gerak murni (pure movement) atau di sebut gerak wantah adalah gerak yang di susun dengan tujuan untuk mendapatkan artistic (keindahan) dan tidak mempunyai maksud – maksud tertentu. Gerak maknawi (gesture) atau disebut gerak tidak wantah adalah gerak yang mengandung arti atau maksud tertentu dan telah distilasi (dari wantah menjadi tidak wantah). Misalnya gerak ulap – ulap dalam tari jawa merupakan stilasi dari orang yang sedang melihat sesuatu yang jauhn letaknya, gerak nuding pada tari Bali memiliki arti marah atau maksudnya sedang marah, dan sebagainya.
     Tari berdasarkan bentuk geraknya dibedakan menjadi dua, yaitu tari representasional dan tari non-representational. Tari representasional adalah tari yang menggambarkan sesuatu dengan jelas (realistis), seperti tari tani yang menggambarkan seorang petani, tari nelayan yang menggambarkan seorang nelayan, tari tenun sedang melukiskan orang yang sedang membuat tenun dan senbagainya. Tari non-reprensional yaitu tari yang melukiskan sesuatu secara simbolis, biasanya menggunakan gerak – gerak abstrak (tidak realistis), contohnya tari golek, tari klana topeng, tari bedaya, tari srimpi, tari monggawa, dan sebagainya.
     Makna gerak dalam tari terletak pada penjiwaan, yaitu suatu daya yang mengakibatkan gerakan tampak “hidup”. Penjiwaan itu berlangsung dalam penyaluran perasaan melalui pengaturan gerak, jadi tidak harus menggambarkan suatu cerita. Pengaturan gerakan yang tepat akan menghdirkan gerak tari yang enak dilakukan ataupun di tonton.
     Beberapa definisi tari yang telah dikutip dari beberapa ahli atau pakar tari, adalah sebagai berikut:
1      Curt Saahcs seorang ahli sejarah dan music dari jerman dalam bukunya World History Of the Dance mengemukakan bahwa “tari adalah gerak yang ritmis”.
2      Corrie Hartong dari Belanda dalam bukunya Danskunst, bahwa “tari adalah gerak – gerak yang diberi bentuk dan ritmis dari badan di dalam ruang”.
3      La Meri dalam bukunya Dance Compisition bahwa “tari adalah ekspresi subjektif yang di beri bentuk objektif”.
4      B.P.A. Soerjodiningrat, seorang ahli tari jawa dalam bukunya babad lan mekaring djoget djawi, mengatakan bahwa tari adalah gerak – gerak dari seluruh anggota tubuh/badan yang selaras dengan munyi music (gamelan), diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan di dalam tari.
5      Ringkasan pendapat Soerjodingrat menurut Ki Hajar Dewantara: Tari secara keseluruhan meliputi 3 aspek, yaitu: Wiraga, Wirama, Wirasa.
6      Soedarsono Bukunya Djawa dan Bali: Dua Pusat Perkembangan Drama Tari Tradisional di Indonesia, mengemukakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak – gerak ritmis yang indah.
     Rumusan yang dapat dikemukakan dari beberapa definisi tari adalah tari merupakan bentuk gerak yang indah, lahir dari tubuh yang bergerak, berirama, dan berjiwa sesuai dengan maksud dan tujuan tari. Dari rumusan tersebut bila dianalisis akan ditemukan beberapa unsure – unsure tari, yaitu :
Tubuh, gerak, bentuk, irama, jiwa, dan ruang.
2.2  Unsur Unsur Seni Tari
     Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat dipisahkan.Dalam sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni unsur gerak, tenaga dan waktu.Unsur-unsur seni tari meliputi :
1      Gerak
Gerak didalam tarian bukanlah gerak seperti dalam kehidupan sehari-hari. Gerak tari adalah gerak yang telah mengalami perubahan atau proses stilasi dari gerak wantah (asli) ke gerak murni dan gerak maknawi. Gerak wantah yang telah mengalami stilasi itu akhirnya dapat dilihat dan dinikmati karena menjadi gerakan yang memiliki nilai estetik (gerak murni dan gerak gerak maknawi). Gerak wantah contohnya mencangkul, membatik dan sebagainya.Gerak wantah mudah dipahami sebalikknya gerak murni dan maknawitidak mudah dipahamikarena sudah mengalami proses stilisasi atau perubahan baik penambahan dan pengurangan. Gerak murni merupakan gerak wantah yang telah diubah menjadi gerak yang indah namun tak bermakna. Gerak maknawi adalah gerak wantah merupakan gerak yang telah diubah menjadi gerak indah yang bermakna.
2      Unsur Tenaga
Penggunakaan tenaga dalam gerak tari meliputi :
a      intensitas berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat ketegangan gerak
b      Aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras
c      Kualitas berkaitan dengan cara penggunakaan atau penyaluran tenaga.
3      Unsur Ruang
Unsur ruang yang dimaksudkan sebagai unsur tari terbagi dua yakni ruang yang diciptakan oleh penari dan ruang pentas atau ruang tempat penari melakukan gerak.
Ruang yang diciptakan penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari berupa jarak yang terjauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi tidak pindah tempat. Ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari yang biasa disebut dengan panggung, lapangan atau halaman terbuka.
4      Unsur Waktu
Dalam unsur waktu juga menentukan dalam membangun gerak tari. Dalam unsur waktu ada 2 faktor yang sangat penting yaitu ritme dan tempo. Ritme dalam gerak tari menunjukkan ukuran waktu dari setiap perubahan detail gerak, ritme lebih mengarah pada ukuran cepat atau lambat setiap gerakan yang dapat dicapai.
5      Wirasa
Wirasa adalah kemampuan seseorang dalam menuangkan atau mengungkapkan perasaan melalui gerakan yang sesuai dengan makna atau isi yang disampaikan kepada penonton, sehingga setiap gerakan yang dilakukan tampak hidup atau memiliki roh, yang biasa disebut dengan penjiwaan dalam melakukan gerak tari. Dengan adanya penjiwaan (wirasa) maka tarian yang ditampilkan dalam bentuk gerak akan memiliki kesan yang mendalam baik bagi penari maupun penonton setelah menikmati pertunjukan koreografi.
6      Wiraga (Raga).
Wiraga adalah kemampuan fisik seseorang dalam menari atau bentuk gerak badan penari yang dilakukan berdasarkan teknik gerak tari yang dapat dilihat oleh orang lain. Kemampuan fisik tersebut dapat diperoleh dari faktor kodrati ataupun keterlatihan. Faktor kodrati dapat diartikan sebagai seseorang yang sudah dikodratkan memiliki perawakan yang bagus dan terlihat menarik, sebelum mengalami proses latihan apapun, sedangkan faktor keterlatihan adalah meskipun secara kodrat perawakan seseorang tersebut kurang menarik namun karena pengalaman proses latihan yang mencukupi, maka hasilnya fisik dan raganya dapat terlihat bagus dan menarik. Wiraga berkaitan dengan kemampuan secara teknik yang secara khusus dipersiapkan karena teknik dalam menari merupakan bahan utama dalam mempertontonkan karya tari.
7      Wirama (Irama).
Wirama adalah kemampuan seseorang dalam hal membirama setiap motif gerak atau menyesuaikan tempo gerak dengan irama musik pengiring. Wirama berkaitan dengan keajegan dan biasanya berkaitan pula dengan hitungan. Ritme dalam musik diwujudkan dengan bentuk tatanan bunyi, atau suara, sedangkan ritme dalam tari terwujud dalam gerak. Wirama dalam tari berkaitan dengan dinamika, sedangkan dinamika berkaitan dengan intensitas gerak dan tekanan. Wirama berkaitan antara gerak dengan musik pengiringnya, kesesuaian tersebut dapat berupa kesamaan irama dan kesesuaian suasana.
2.3  Ragam Gerak Tari
     Ragam gerak tari meliputi:
1      Gerak dasar tangan
Gerak dasar tangan, meliputi:
a      Ngithing
Description: Hasil gambar untuk ngithing
b      Ngrayung
Ngrayung adalah bentuk gerak tangan dengan posisi ibu jari menempel pada telapak tangan, dan keempat jari berdiri dengan posisi jari-jari rapat.
c      Nyempurit
Nyempurit, posisi jari-jari tangan hampir sama dengan ngithing. Hanya saja posisi ibu jari menempel pada sisi jari tengah sedang jari yang lainnya posisi tekuk (melengkung ke bawah).
d     Ukel
Gerakan tangan dengan memutar pergelangan tangan berlawanan arah jarum jam, dengan posisi tangan ngithing.
e      Kebyok
Gerak kebyok adalah gerakan tangan dengan menggunakan selendang yang dihentakkan ke pergelangan tangan dengan menggunakan selendang sehingga selendang menyangkut dipergelangan tangan.

f       Kebyak
Kebyak adalah gerakan tangan dengan menggunakan selendang yang dihentakkan atau dibuang sehingga selendang lepas dan tidak lagi menyangkut di pergelangan tangan. Gerak kebyak dilakukan setelah kebyok.
g      Ulap-Ulap
Posisi tangan seperti ngrayung, dengan posisi pergelangan tangan ditekuk dan posisi ibu jari berdiri, terletak lurus pada dahi/kening (seperti hormat). Ulap-ulap ada 2 yaitu ulap-ulap kanan dan ulap-ulap kiri.
(1)      Ulap ulap kanan
Ulap-ulap kanan adalah gerakan tangan kanan menekuk di depan kening, sedang tangan kiri menekuk dipinggang (malangkerik).
(2)      Ulap ulap kiri
Ulap-ulap kiri adalah tangan kiri yang menekuk di depan kening, sedang tangan kanan menekuk di pinggang (malangkerik).
h      Tawing
Posisi tangan ngrayung yang terletak di depan pundak. Posisi ini ada 2, yakni tawing kanan dan tawing kiri. Tawing kanan dilakukan tangan kanan yang diletakkan pada depan pundak kiri. Sebaliknya tawing kiri, dilakukan tangan kiri yang diletakkan pada pundak kanan.
i        Mbaya Mangap
Digunakan pada tari putra gagah. Posisi tangan mbaya mangap adalah posisi tangan sama seperti ngrayung tetapi ibu jari tidak menempel pada telapak tangan. Ibu jari membuka lurus ke depan.
j        Nayung
Digunakan pada tari putra alus. Posisi tangan kanan mbaya mangap yang letaknya di depan dada, biasanya berpasangan dengan mingkis.
k      Mingkis
Pasangan nayung yang dilakukan tangan kiri, posisi dimana tangan kiri mbaya mangap dengan telapak tangan menghadap atas, terletak di pinggang kiri (trap cethik).
l        Seblak
Gerakan menyibak selendang/sampur dari pangkal ikatan selendang sampai merentang lurus kesamping badan. Kemudian arahkan selendang kebelakang. Seblak kanan kearah kanan, seblak kiri kearah kiri dengan tangan kiri, atau secara bersamaan.
m    Ngepel
Posisi jari tangan mengepal, dengan ibu jari menempel di depan jari telunjuk. Digunakan pada tari putra gagah.
n      Bapang
Posisi tangan pada tari putra gagah dengan telapak tangan mbaya mangap dimana tangan kiri posisi membuka menghadap atas, lengan tangan membuka kesamping. Sedang tangan kanan lengan kanan membuka lurus pundak dengan posisi telapak tangan mbaya mangap menghadap depan.
o      Kambeng
Posisi lengan tangan membuka didepan dada dengan kedua tangan mengepal.
2      Gerak dasar kaki
a      Nggroda
Adalah bentuk dasar gerakan kaki dimana posisi telapak kaki saling merapat bagian tumit sedang bagian depan membuka 45 derajat (menghadap sudut)
b      Mendak
Adalah bentuk dasar kaki yang paling dominan, yaitu posisi lutut kaki ditekuk (merendah). Posisi ini dilakukan selama menari.bentuk telapak kaki nggroda posisi kaki mendhak (lutut di tekuk)
c      Tanjak Kanan
Adalah posisi kaki dimana letak telapak kaki kanan agak di depan telapak kaki kiri dan kaki kiri dibelakang kaki kanan. Pada tari putri, tidak ada jarak antara telapak kaki kanan dan kaki kiri. Sedang pada tari putra alus berjarak satu telapak kaki, dan pada tari putra gagah lebih lebar lagi, dengan ukuran lebar kurang lebih 2 x telapak kaki.
d     Sila
Adalah posisi duduk bersila. Kaki kanan didepan kaki kiri.
e      Jengkeng
Adalah posisi duduk di atas kaki. Jengkeng pada ketiga jenis tari sangat berbeda. Pada tari putri posisi kaki kanan sebagai tumpuan duduk, sedang posisi kaki kiri didepan kaki kanan.
Pada tari putra, posisi kaki kanan sebagai tumpuan duduk, sedang kaki kiri membuka kesamping kiri.
f       Srisig
Srisig adalah posisi atau gerakan lari-lari kecil, dengan posisi kaki jinjit dan mendak (lutut ditekuk)
g      Jinjit
Berdiri dengan menggunakan ujung telapak kaki bagian depan.
h      Trecet
Trecet adalah gerakan seperti lari ditempat dengan posisi kaki membuka dan jinjit.
i        Kenser
kenser adalah gerakan kaki dengan berpindah posisi menggeserkan telapak kaki secara bersamaan
j        Lumaksana
Lumaksana dalam tari Jawa adalah  gerakan berjalan. Baik itu berjalan kedepan (maju) maupun berjalan ke arah belakang (mundur).
k      Enjeran
Lumaksana/jalan yang dilakukan seperti jalan kepiting/jalan miring. Jalan kesamping baik kekanan maupun ke kiri.
l        Debeg
Debeg adalah menghentakkan telapak kaki bagian depan. Debeg kanan yang dihentakkan kaki kanan, sedang debeg kiri yang dihentakkan kaki kiri. Setiap gerakan debeg selalu diikuti gejug. Debeg dan gejug merupakan satu rangkaian, namun gejug tidak selalu diawali dengan debeg. Gejug dapat berdiri sendiri.
m    Gejug
Gejug adalah menghentakkan kaki bagian telapak kaki kebelakang kaki yang menjadi tumpuan. gejug ada 2, yaitu gejug kanan dan gejug kiri
3      Gerak dasar kepala
Gerak dasar kepala, meliputi:
a      Kedet, yaitu gerakan kepala seolah menarik dagu
b      Gedug, yaitu kepala tegak di gerakan kesamping kanan dan kiri
Gedug angka delapan, yaitu gerak kepala dengan memfokuskan putaran dagu seolah menulis angka angka delapan dengan diakhiri gerak hedot
c      Gilek, yaitu gerak kepala membuat lengkungan kebawah kiri dan kanan
d     Godeg cangreud, yaitu gerak gilek diakhiri gerak kedet
e      Galieur, yaitu gerak halus pada kepala yang dimulai dari menarik dagu, kemudian ditarik dengan leher kembali ke arah tengah diakhiri dengan kedet




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar